Selasa, 26 April 2016

PEMBUATAN KOMPOS



KARYA ILMIAH
TENTANG
PEMBUATAN KOMPOS













 






















OLEH:

1.      NURUL INTAN MUTIARA                         (04)
2.      OKTAVIN DIANA PUTRI                           (05)
3.      QUSNUL SOFIYANI                                   (08)
4.      RAHMADIKA SASMITHA R                      (09)
5.      RIKA WAHYUTIANA                                 (14)
6.      SINTA AYU SAPUTRI                                (18)
7.      SULISTYA WIBAWATI                              (23)




XI AP 2

SMK NEGERI 1 NGAWI
TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013



KATA PENGANTAR




Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai sesuai rencana.
            Sholawat dan Salam semoga tercurahkan keharibaan junjungan alam yakni Nabi Muhammad saw yang telah membawa ajaran yang benar semoga kita diberi syafa'at di yaumil akhir nanti.
            Penyusun berusaha semaksimal mungkin agar penyajian makalah ini dapat bermanfaat untuk memberi pengetahuan tentang proses pembuatan pupuk kompos dari kotoran ternak sebagai upaya untuk mengurangi sampah organik.  Semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat untuk kita dalam kehidupan sehari-hari yang lebih cerah dan sehat.  
            Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini, masih jauh dari kesempuraan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran akan kami harapkan guna penyempurnaan pada makalah yang lainnya.





                                                                                                                    Ngawi,  Maret  2013       


Penyusun                   




























i
DAFTAR ISI

                                                                                                                                   
1.    KATA PENGANTAR                                                                                           i                      
2.    DAFTAR ISI                                                                                                         ii
3.    BAB I PENDAHULUAN                                                                                     
1.1  LATAR BELAKANG...........              .............................................................1                   
1.2  RUMUSAN MASALAH.......              .............................................................1                   
1.3  TUJUAN PENELITIAN.......              .............................................................1                   
1.4  MANFAAT PENELITIAN.................................................................            1
1.5  HIPOTESIS PENELITIAN...             .............................................................1       
4.    BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............              ...........................................................2-3                  
5.    BAB III BAHAN DAN METODE KERJA...........................................................            4
6.    BAB IV HASIL DAN ANALISIS/PEMBAHASAN..............................................           5
7.    BAB V KESIMPULAN...........................              .............................................................6
8.    BAB VI SARAN...................................................................................................7         
9.    PENUTUP............................................................................................................8
10.  DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9


























ii
BAB I
PENDAHULUAN


1.1      LATAR BELAKANG

          Kotoran ternak merupakan salah satu hasil dari pembuangan sisa hasil pencernaan makanan oleh hewan. Banyaknya kotoran ternak dapat memicu berbagai masalah seperti bau yang ditimbulkan tidak sedap dan dapat menjadi sarang penyakit apabila dibiarkan dalam waktu yag lama terutama di daerah peternakan seperti peternakan sapi maupun kambing. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tumpukan kotoran ternak adalah dengan pembuatan kompos. Kompos sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah sehingga pembuatan kompos bisa mengurangi kotoran yang dihasilkan oleh hewan ternak setiap harinya. Pembuatan kompos merupakan salah satu cara efektif karena kompos dapat dijual sehingga bisa menjadi tambahan pendapatan dan dapat menjadi alternatif mata pencaharian. Kompos juga sangat baik untuk tanah dan tanaman karena merupakan bahan organik yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah.


1.2      RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan  uraian yang terdapat pada latar belakang tersebut, terdapat sebuah permasalahan yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
·      Apakah kotoran ternak dapat dijadikan pupuk kompos?

1.3      TUJUAN
Adapun tujuan yang dihendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
·      Mengetahui informasi mengenai pupuk kompos
·      Mengetahui cara pembuatan kompos padat dengan menggunakan kompos yang telah jadi


1.4      MANFAAT

Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:

·         Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pupuk kompos
·         Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai cara pembuatan kompos
·         Memberikan informasi mengenai manfaat yang dihasilkan oleh pupuk kompos serta penjelasan-penjelasan lain yang tentang pupuk kompos

1.5      HIPOTESIS PENELITIAN
Dalam rumusan maalah tersebut, dapat disusun hipotesisnya yaitu sebagai berikut:

Hipotesis nol                  :
·      Kotoran ternak tidak dapat dijadikan pupuk kompos
Hipotesis alternatif         :
·      Kotoran ternak dapat dijadikan pupuk kompos







1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Pengertian Kompos
             Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Sedangkan pupuk kompos adalah pupuk yang terbuat dari sampah organik, seperti sayuran, daun dan ranting serta kotoran hewan, melalui proses degradasi atau penguraian oleh mikroorganisme tertentu.

Manfaat Kompos
                   Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa Skompos.

Bahan yang Bisa Dibuat Kompos
                   Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan. Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras, batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.

Alasan Bahan Harus Dikomposkan
                   Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organik yang masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Kotoran ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar juga tidak dapat diserap haranya oleh tanaman. Kompos yang ‘setengah matang’ juga tidak baik untuk tanaman. Bahan organik harus dikomposkan sampai ‘matang’ agar bisa diserap haranya oleh tanaman. Prinsipnya adalah tanaman menyerap hara dari tanah, oleh karena itu harus dikembalikan menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi.

Penggunaan Kompos
                 Kompos yang sudah matang dapat langsung digunakan untuk tanaman. Tidak ada batasan baku berapa dosis kompos yang diberikan untuk tanaman. Secara umum lebih banyak kompos memberikan hasil yang lebih baik. Tetapi jika kompos akan digunakan untuk pembibitan atau untuk tanaman di dalam pot/polybag, kompos harus dicampur tanah dengan perbandingan satu bagian kompos :tiga bagian tanah.
Kompos dapat diberikan sebagai satu-satunya sumber hara tambahan atau lebih dikenal dengan istilah pertanian organik. Kompos yang diberikan sebaiknya dalam jumlah yang cukup, agar tanaman dapat tumbuh lebih baik. Kompos juga bisa diberikan bersama-sama dengan pupuk kimia buatan. Pupuk kimia dapat dikurangi sebagian dan digantikan dengan penambahan kompos.
Kompos dapat diberikan ke tanaman apa saja, mulai dari tanaman pertanian, holtikultura, perkebunan, tanaman hias, buah-buahan, sayuran, dan kehutanan. Misalnya untuk tanaman: padi sawah, padi gogo, jagung, ketela pohon, kacang, kol, kentang, karet, kopi, sawit, kakao, tebu, aglonema, gelombang cinta, mangga, akasia, dan lain-lain.




2
Kelebihan Kompos
Terdapat 13 kelebihan pupuk organik/kompos dibanding pupuk kimia antara lain sebagai berikut:
1.         Pupuk organik harganya murah dan mudah dibuat sendiri.
2.         Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibanding pupuk anorganik.
3.         Pupuk organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang selama ini menjadi sahabat petani dengan lebih baik.
4.         Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar tanaman.
5.         Pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan.
6.         Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman
7.         Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan kecambah biji.
8.         Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.
9.         Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat/menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.
10.      Pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah
11.      Keberadaan pupuk organik yang tersedia secara melimpah dan mudah didapatkan.
12.      Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik akan lebih bagus jika dibanding dengan pupuk kimia sehingga tanaman tidak mudah terserang penyakit dan tanaman lebih sehat.
13.      Untuk kesehatan manusia tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih menyehatkan karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan lebih banyak.





















3
BAB III
BAHAN DAN METODE KERJA



1.    Bahan yang digunakan untuk penelitian ini diperoleh dengan mengambil dari beberapa sumber informasi dari buku maupun melalui fasilitas internet serta melakukan praktek langsung untuk melakukan proses pembuatan kompos dari kotoran ternak (Misalnya kotoran sapi).
2.    Metode kerja yang digunakan pada karya ilmiah ini yaitu pertama-tama memastikan bahwa semua data yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Data/informasi diperoleh dengan menghubungkan data yang ada antara data satu dengan yang lain baik data/informasi yang kami kumpulkan dari internet maupun buku serta data yang diperoleh dari hasil praktek pembuatan kompos yang kami lakukan. Sehingga diharapkan data penelitian ini bisa menjadi data/informasi yang akurat. Langkah terakhir, kami menuangkan segala informasi yang diperoleh dalam karya ilmiah ini
























4
BAB IV
 HASIL DAN ANALISIS/PEMBAHASAN



Alat dan bahan :

Alat:
  1. Ember atau jerigen berpenutup yang telah diberi lubang sisinya dan bagian bawahnya.

Bahan:
  1. Kotoran kambing/sapi
  2. Pupuk kompos yang telah jadi


Pembuatan Kompos

1.         Masukkan kotoran ternak ke dalam ember atau jerigen.
2.         Campukan kompos yang telah jadi ke dalam sampah organik, banyaknya sama dengan sampah organiknya (1:1). Pembuatan kompos bisa dilakukan sekaligus (sampah dan kompos dicampur menjadi satu) atau selapis demi selapis, misalnya sehari ditambah sampah baru.
3.         Aduk campuran kompos dan sampah setiap 5-7 hari.
4.         Pengomposan selesai jika campuran menjadi coklat kehitaman dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke 1 dan ke 2 mikroba mulai bekerja menguraikan sampah organik, sehingga suhu menjadi sekitar 40C. Minggu ke 5 dan ke 6 suhu kembali normal, yang menandakan sampah telah terurai dan menjadi kompos.
5.         Kompos yang dihasilkan jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang masih kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan kembali ke dalam tempat pengomposan untuk digunakan sebagai aktivator.





























5
BAB V
KESIMPULAN



      Berdasarkan informasi yang kami cari dan praktek langsung yang kami lakukan untuk membuktikan informasi tersebut telah membuktikan bahwa kotoran ternak yaitu kotoran kambing/sapi dapat dijadikan pupuk kompos dengan cara mencampurkannya dengan kompos yang telah jadi.





























6
BAB VI
SARAN


Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kotoran ternak yang dulunya tidak berguna menjadi lebih bermanfaat dan menghasilkan tambahan nilai guna serta dapat menjadi alternatif mata pencaharian sehinga tidak terbuang sia-sia.




























7
PENUTUP

Demikian karya ilmiah  yang berjudul “KARYA ILMIAH TENTANG PEMBUATAN KOMPOS” ini kami buat dengan baik dan akurat.
            Semoga dengan adanya makalah ini, masyarakat semua dan berbagai pihak yang terlibat dapat mengetahui tentang proses pembuatan kompos dari kotoran ternak serta manfaat kompos dibandingkan pupuk kimia bagi tanah. 
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan dan penyempurnaan makalah ini. Kritik dan saran juga kami harapkan demi kesempurnaan makalah berikutnya. Serta mohon maaf, apabila terdapat kesalahan pada penulisan maupun pengetikan pada makalah ini.



                                    Penyusun                   






















8
DAFTAR PUSTAKA
















































9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar